MENGULIK KEMBALI SEJARAH KERATON KASEPUHAN


Keraton kasepuhan merupakan keraton terbesar dicirebon,keraton ini didirikan oleh  pangeran cakrabuana sekitar tahun 1452.Dulunya keraton ini dinamakan keraton pakungwati, sebutan pakungwati berasal dari nama anak cakrabuana yaitu dewi pakungwati yang menikah dengan sunan gunung jati atau syech syarif hidayatullah.Keraton ini adalah keraton tertua dicirebon dan banyak peninggalan-peninggalan islam didalamnya,karena cirebon merupakan pusat penyebaran islam  di  jawa.Cirebon pada awal keramaiannya yaitu diastana gunung sembung yang sekarang diwilayah kabupaten cirebon,sedangkan keraton kasepuhan ini berada dikota madya.Di astana gunung sembung dulu nya tempat tinggal para ulama-ulama islam termasuk syarif hidayatullah atau yang di kenal dengan sunan gunung jati.Kemudian tinggal juga disana pangeran cakra buana bersama adik nya nyimas rarasantang dan raden kiansantang.
 Ketika itu,laksamana cengko dan prajurit nya datang kecirebon untuk membantu menyebarkan agama islam ke majapahit dan meminta kedaulatan kepada para raja-raja di cirebon.Dari astana gunung sembung itulah terbengtuknya masyarakat muslim kemudian para ulama-ulama islam berfikiran untuk menyebarkan agama islam sampai kejawa barat,yang pada waktu itu agama hindu yang berkuasa dibawah naungan prabu siliwangi.Para ulama disini mempunyai strategi untuk mengislamkan raja-raja tersebut,namun gagal.Prabu siliwangi tidak memeluk agama islam,hanya saja keturunannya yaitu pangeran cakra buana,nyimas rarasantang,raden kiansantang dan juga syarif hidayatullah(menantu dari cakra buana) sudah beragama islam bahkan syarif hidayatullah telah menjadi wali di cirebon.
 Ketika itu cakra buana mendirikan keraton yang dimana akhir nya beliau menemukan arah mata angin dari arah utara ke selatan daerah cirebon.Akhir nya pertama kali ditemukannya lemah hungkun dari situlah di dirikannya keraton kesepuhan cirebon.Pada  saat itu cakra buana tidak mau menjadi raja,beliau menunjuk syarif hidayatullah menjadi raja pertama di cirebon.Kemudian cirebon berkembang dan terdapat banyak bangunan-bangunan di keraton kesepuhan.Pada masa pemerintahan sultan hidayatullah keraton cirebon dikuasai oleh belanda dan pada tahun 1678 terpecah menjadi 3 karena raja cirebon dibunuh oleh belanda dan mengangkat putra nya menjadi raja(konflik internal).
Pangeran pakungtuwo adalah putra pertama nya yang menempati warisan syech syarif hidayatullah,kemudian  anak ke-2 nya mendirikan keraton kanoman ditahun terjadi nya perpecahan nama gelar nya yaitu sultan anom atau raja muda,kemudian yang terakhir anak ketiga nya diangkat menjadi pati berkedudukan dikeraton kacirebonan,dinamakan keraton kacirebonan artinya ada seorang pati yang membantu kedua sultan yang ada dicirebon,maka dari itu dinaamakan keraton kacirebonan.
Didalam keraton kasepuhan terdapat beberapa bangunan seperti siti inggil(mande karasemen,mande pandawa lima,mande pengiring,mande semar tinandu,dan mande malangsemirang),gapura(gapura banteng,gapura lonceng,lawang atau pintu regol,lawang atau pintu gledegan,dan pintu buk bacem),bangsal keraton(jinem pangrawit,gajah nguling,bangsal pringadani,bangsal prabayaksa),langgar alit,jinem arum,langgar agung,pendopo(pendopo pengada,lunjuk,dan sri manganti),bebatuan(batu lingga dan yoni,meja batu kalingga),benda-benda bersejarah(patung dan dua ekor macan putih,patung lembuh kecil,bedug samogiri,dan meriam  nyisantomi),dan taman(taman bunderan dewandaru,dan taman atau lapangan gianti)semua bangunan-bangunan itu memiliki arti dan fungsi nya masing-masing.Di dalam keraton kasepuhan memiliki gaya arsitektur campuran jawa,china,dan eropa,seperti bangunan depan bangsal mirip istana dieropa dan di dinding nya terdapat hiasan keramik china.Sedangkan nuansa jawa terlihat pada ukiran pintu,jendela,dan langil-langit bangsal keraton.Pengaruuh unsur china berasal dari istri ke-3 sultan cirebon yang berasal dari bangsa tiongkok.Adapula bangunan modern berupa museum. Pada saat ini keraton cirebon dipimpin oleh sultan sepuh XIV PRA arief natadiningrat.Selain menjadi tempat tinggal keluarga  kasepuhan bangunan keraton ini juga dijadikan sebagai tempat wisata sejarah dan budaya
 
NewerStories OlderStories Beranda

0 komentar:

Posting Komentar