Bangunan-Bangunan Yang Memiliki Unsur Tersendiri dan Bergaya Arsitek Yang Berbeda
Bangunan yang terdapat di Keraton Kasepuhan Cirebon ialah Siti Inggil, Langgar Agung, Langgar Alit, Jinem Arum, Pendopo, Bangsal Keraton, Gapura dan Pintu. Kemudian di Keraton Kasepuhan juga terdapat beberapa bangunan yaitu yang pertama ialah Siti Inggil. Siti Inggil ialah bangunan tanpa dinding yang memiliki 5 nama dan fungsi tersendiri yaitu ada Malang semirang, Mande semar tinandu, Mande karesman, Pandawa lima, dan Mande Pengiring. Siti inggil bertempat di keraton kasepuhan setelah memasuki loket pembelian tiket lalu masuk ke gerbang sebelah kiri yang terdapat bangunan cukup tinggi dengan tembok bata di sekelilingnya. Siti inggil juga memiliki dua buah gapura dengan motif yang bergaya arsitek pada zaman majapahit. Gapura yang pertama ialah sebelah utara gapura adi dan yang sebelah selatan ialah gapura benteng. Malang semirang merupakan bangunan tempat sultan melihat keprajuritan. Ini adalah bangunan pertama yang terletak di tengah dan jumlah tiangnya pun ada 6 buah yang melambangkan rukun iman. Kemudian ada mande semar tinandu yang merupakan tempat penasehat sultan dan penghulu. Bangunan ini terletak disebelah kanan bangunan utama yang memiliki 2 buah tiang yang melambangkan dua kalimat syahadat. Lalu mande karesman, sebuah bangunan yang terletak disebelah bangunan mande pengiring. Tempat ini untuk pengiring tatabuhan atau gamelan lebih tepatnya digunakan sebagai tempat membunyikan gamelan yang hanya dibunyikan dua kali dalam setahun. Berikutnya ada pandawa lima, bangunan ini tempat untuk para pengawal sultan yang terletak di sebelah kiri bangunan utama. Dan yang terakhir ada mande pengiring merupakan tempat para pengiring sultan bangunan ini berada di belakang bangunan utama, yang memiliki 4 buah tiang ditengah dan 4 buah tiang di pojok yang melambangkan unsur tanah, air, api, udara dan 4 arah mata angina utara selatan barat dan timur. Dan di area siti inggil pun terdapat batu lingga dan yoni yang terletak di belakang bangunan mande pengiring.
Berikutnya selain di area siti inggil ada gapura benteng yang terletak di sebelah selatan yang didalam nya ada pendopo pengada yang merupakan tempat para pejabat pancalima yang terdiri dari demang dalem, camat dalem, lurah dalem, laskar dalem dan kaum dalem. Lalu didepan bangunan pendopo pengada terlihat jelas terdapat taman/lapangan giyanti. Lalu disana terdapat pintu regol yang didalamnya terdapat langgar agung (musholla besar) langgar ini bangunannya menghadap ke arah timur. Langgar agung ini merupakan area utama keraton kasepuhan.
Di kawasan utama ini masih ada bangunan induk keraton yang hingga kini masih digunakan oleh sultan untuk melakukan berbagai kegiatan yaitu, sri manganti ini merupakan tempat yang berfungsi untuk menunggu keputusan sultan setelah terlebih dahulu unjukan di pendopo lunjuk. Sri manganti ini berada disebelah kiri taman bunderan dewandaru. Selanjutnya disebelah kanan taman bunderan dewandaru terdapat bangunan yang dinamakan lunjuk atau tempat unjukan para tamu sultan atau untuk melayani para tamu yang akan bertemu dengan sultan dan tempat meminta pentunjuk.
Bangsal keraton yang letaknya belakang taman bunderan dewandaru atau yang letaknya sama sejajar dengan taman bunderan dewandaru kebelakang. Bangsal keraton terdapat jinem pangrawit, gajah nguling, bangsal pringgadani dan bangsal prabayaksa. Yang pertama Jinem pangrawit ini memiliki gapura didepannya yaitu gapura yang atasnya terdapat ukiran-ukiran dan terdapat beberapa keramik porselen di sekitar pinggiran gapura. Memasuki daerah bangsal keraton pada bagian luarnya kita bisa melihat langsung pada bagian atap, sanggahan/tiang, pada pintu bangsal hingga hiasan keramik porselen di dinding yang memiliki ciri khas dari cina dan bergaya arsitektur tionghoa. Terdapat sekat-sekat berwarna emas pada bagian atap pintu juga pada tiangnya yang memiliki dasar hijau ditumpangi oleh warna gold yang membuat bangsal tersebut seolah menjadikannya terlihat sepeti bangunan cina. Kemudian pada bagian dinding nya terdapat keramik porselen, keramik porselen ini juga bukan sembarang keramik tetapi keramik ini memiliki makna tersendiri disetiap keramik yang dipasangnya, bahkan ada yang menggambarkan keistimewaan nabi. Selanjutnya didalamnya terdapat gajah nguling. Gajah nguling ialah bangunan tanpa dinding yang disebut loos gajah nguling dan nguling itu yang memiliki arti belalainya bengkok maka dari itu bentuk bangunan ini pun tidak lurus tetapi menyerong. Berikutnya ada bangsal pringgadani, bangsal pringgadani ini yang letaknya dekat gajah nguling. Bangsal pringgadani ini memiliki fungsi untuk menghadap bupati ciayumajakuning. Lalu yang terakhir ada bangsal prabayaksa, yang terletak di belakang setelah gajah nguling. Bangsal pringgadani ini merupakan tempat yang berfungsi untuk sidang menteri keraton kasepuhan, yang didalamnya terdapat beberapa meja dan kursi.
0 komentar:
Posting Komentar