SEJARAH KERATON KASEPUHAN
Keraton Kasepuhan adalah keraton terbesar di Cirebon,
dulunya keraton ini dinamakan keraton Cirebon yang
kemudian dipecah menjadi tiga bagian. Pada sejarahnya Cirebon
merupakan pusat penyebaran agama islam yang pertama dijawa. Jadi Cirebon yang pertama dan yang kedua adalah demak.
Karena demak sangat cepat perkembangannya menjadi sebuah kesultanan,maka demak menjadi kesultananpertama, kemudian Cirebon
menyusul di jawa ini tapi tetap pusat keagamaan islamanya Cirebon terlebih dahulu.
Cirebon pada awal keramaiannya yaitu di astana gunung sembung
yang sekarang diwilayah kabupaten Cirebon, sedangkan kesepuhan ini berada di kota madya. Diastana gunung Sembung dahulunya tempat tinggal para ulama-ulama islam termasuk Syarief hidayatullah atau yang dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Kemudian tinggal juga disana pangeran cakra buana bersama adiknya nyimas Rarasantang dan Raden Kiansantang.
Ketika itu Laksamana cengko beserta
pasukannya dan pasukannya dating ke Cirebon untuk membantu menyebarkan
agama Islam kemajapahit meminta kedaulatan kepada
raja-raja di Cirebon dengan angkatan lautnya berjumlah 20.000 prajurit, selanjutnya
raja cengko dan prajuritnya membantu membuat bagunan-bangunan untuk para undangan agama islam. Dari astana gunung sembung itu terbentuklah disana masyarakat muslim, kemuan dibantu ulama-ulama islam berfikiran untuk menyebarkan
agama islam sampai ke jawa barat yang pada waktu itu
agama hindu yang berkuasa dibawah naungan Prabu Siliwangi. Para ulama disini
mempunyai strategi untuk mengislamkan, raja-raja tersebut namun gagal, Prabu
siliwangi itu tidak memeluk agama islam hanya saja keturunan nya yaitu Pangeran
Cakra Buana kemudian Nyimas Rarasantang dan Raden Kian santang sudah memeluk
islam dan juaga cucunya Syarief Hidayatullah beragama islam bahkan menjadi wali
dicirebon . Ketika itu cakra buana mendirikan keraton yang dimana kira-kira
akhirnya beliau menemukan arah mata angin dari arah utara keselatan daerah
Cirebon. Akhirnya pertama kali ditemukannya adalah lemah hukun, dari situlah
didirikanya Keraton Kasepuhan Cirebon yang sebelumnya dinamakan Keraton
Pakungwati yang menjadi kantor pemerintahanya. Sedangkan astana Gunung Sembung
adalah tempat tinggalnya bersama Sultan Syarief Hidayatullah. Kemudian Cakra
buana tidak mau menjadi raja beliau menunjuk Syarief Hidayatullah untuk menjadi
raja pertamanya raja Cirebon. Kemudian Cirebon berkembang, terdapat banyak bangunan-bangunan
di keraton Kesepuhan ini. Pada masa pemerintahan sultan hidayatullah keraton
Cirebon dikuasai oleh belanda dan tahun 1678 terpecah menjadi tiga karena raja
Cirebon dibunuh oleh belanda dan mengangkat putranya menjadi raja, yang pada
saat itu memiliki tiga putra. Maksudnya ini adalah devideliver aja di politik
pecah belah agar raja-raja itu terpecah, pangeran pakung tuwo itu menempati
dimana warisan dari syarif hidayatulloh yaitu di Keraton Kesepuhan Cirebon.
Kemudian anak kedua nya yaitu mendirikan keraton kanoman ditahun terjadinya
perpecahan nama gelarnya yaitu sultan anom atau raja muda kemudian yang anak
ketiganya diangkat menjadi pati berkedudukan dikeraton kacirebonan, dinamakan keraton kacirebonan artinya sama ada
seorang pati yang membantu kedua sultan yang ada di Cirebon maka dari itu
dinamakan keraton kacirebonan. Seperti tersebutlah sejarah keraton dari awal
sampai terpecah belahnya menjadi tiga.
nice info..
BalasHapusditunggu info sejarah dr keraton2 yg lainnya, seperti yg diulas diatas..
dan mohon di ulas juga sejarah dr keraton Keprabonan..