Sejarah Bangunan Siti Inggil Di Keraton Kesepuhan Cirebon

Bangunan yang terdapat di Keraton Kesepuhan Cirebon adalah bangunan yang bersejarah karena bangunan tersebut dibuat pada masa dahulu dan bangunan di Keraton Kesepuhan Cirebon adalah bangunan yang tertua di Cirebon. Bangunan-bangunan yang terdapat di Keraton Kesepuhan ini dibuat oleh beberapa ulama-ulama Islam dan raja-raja Cirebon bahkan Raja Cirebon dibunuh oleh orang Belanda akibat merebut Keraton kesepuhan Cirebon ini. Bangunan yang terdapat di Keraton Kesepuhan Cirebon diantaranya adalah Siti Inggil.
Bangunan Siti inggil adalah salah satu bangunan peninggalan kesultanan Cirebon yang masih dirawat dari dulu hingga sekarang. Bangunan Siti Inggil dapat diartikan dari nama yaitu Siti yang berarti tanah dan inggil yang berarti tinggi yang artinya harus menjungjung hukum yang menjunjung kebenaran dan keadilan oleh sebab itu tanah disini lebih tinggi karena dapat diartikan dalam falsafat yang artinya harus menjunjung kebenaran. Bangunan Siti Inggil ini terbuat dari tembok bata merah. Bangunan siti Inggil ini terdapat ukurin Majapahit. Bangunan ini mempunyai lima bangunan yang bernama Mande Pandawa Lima, Mande Karesmen, Mande Pengiring, Mande Senar Tinandu, dan Mande Malang semirang. Bangunan Siti Inggil ini juga mempunyai gapura yang bernama Gapura Banteng dan bangunan Siti Inggil ini terdapat semacam tugu yang bernama Batu Lingga dan Yoni.
Bangunan Siti Inggil tidak mempunyai dinding tetapi setiap bangunannya mempunyai fungsi tersendiri diantaranya:
1.      Mande Pandawa Lima

      Mande pandawa lima adalah bangunan dengan jumlah penyangga lima buah yang melambangkan rukun islam. Bangunan ini tempat untuk pejabat pengawal sultan.
2.      Mande Karesmen

      Mande karesmen adalah bangunan yang digunanakan untuk tempatnya perangkat gamelan atau kesenian. Tradisi setiap tahunnya untuk menabuh gamelan sekaten buatan abad ke XV setiap Idhul Fitri 1 Syawal dan Idhul Adha 10 Dzulhijah.
3.      Mande Pengiring

      Mande pengiring adalah bangunan yang mempunyai 4 buah tiang di pojok yang melambangkan 4 unsur tanah, air, api, dan 4 arah mata angin utara, selatan, barat, dan timur. Bangunan ini adalah tempat pejabat pengiring sultan dan para hakim serta jaksa apabila ada persidangan pengadilan.
4.      Mande Semar Tinandu

      Mande semar tinandu adalah bangunan yang mmpunyai 2 buah tiang yang melambangkan dua kalimat syahadat dalam agama islam. Bangunan ini adalah tempat duduk penghulu keraton dan kepala kaum mesjid sang cipta rasa.
5.      Mande Malang Semirang

      Mande malang semirang adalah bangunan yang mempunyai tiang 6 ditengah yang melambangkan sifat-sifat Allah SWT. Bangunan ini tempat duduk sultan dan keluarga dalam upacara-upacara latihan perang dan pelaksanaan pengadilan di alun-alun sangkalabuwana keraton kesepuhan.

            Pada bangunan Siti Inggil terdapat gapura banteng yang mempunyai fungsinya juga yaitu Gapura Banteng yang dapat diartikan dari nama (banteng) merupakan keberanian, kekuatan aparatur negara, dan terdapat tumpukan batu bata berbentuk banteng merupakan gambaran tahun candra sangkala yang berbunyi kuta = 1, bata = 5, tinata = 4, banteng = 1451 saka / 1529 M.

Selain 5 bangunan yang tanpa dinding dan gapura Banteng terdapat juga semacam tugu yang bernama Batu Lingga dan Yoni. Batu Lingga dan Yoni adalah batu yang melambangkan kesuburan dan duniawi, dan melambangkan kehidupan turun temurun. Batu lingga Yoni juga diartikan Lingga yang berarti laki-laki dan Yoni berarti perempuan.

NewerStories OlderStories Beranda

0 komentar:

Posting Komentar